Sabtu, 19 Januari 2013

Berwiraswasta Yuk!!

Kadang kita pernah dihadapkan pada kondisi yang bimbang dan ragu pada profesi kita saat ini.
Pada saat bisnis/pekerjaan kita dalam kondisi yang tidak lancar, atau ketika kita sedang mengalami kesulitan keuangan, pernah sesekali terpikir dalam kepala kita untuk beralih profesi.
Bagi para wiraswastawan mungkin pernah berpikir untuk beralih profesi menjadi karyawan sebuah perusahaan besar dengan gaji yang tinggi. Dia merasa lebih enak menjadi karyawan yang setiap bulannya secara rutin menerima gaji tetap tanpa perlu pusing memikirkan perusahaan. Tidak ada resiko untuk rugi, kehilangan uang , atau bahkan akhirnya bangkrut. Begitu juga sebaliknya, adakalanya seorang karyawan merasa gaji yang diterimanya selama ini belum mampu untuk mencukupi pengeluaran hidupnya sehingga dalam hati iri melihat para pengusaha sukses yang menerima omzet besar jauh di atas gaji rata-rata karyawan tiap bulannya. Dalam hatinya pun dia ingin berwiraswasta memiliki bisnis yang menghasilkan omzet besar yang bisa membuat dirinya kaya. Kalau ada pertanyaan “Berwiraswasta atau menjadi karyawan, mana yang bisa bikin kaya?”, yang mana jawaban yang benar? Sebelum menjawab pertanyaan di atas mari kita pelajari dahulu apa arti kata “kaya”. Menurut Wikipedia, “kaya” berarti: memiliki banyak, mantap, atau kukuh, seperti secara ekonomis kuat. Dengan kata lain kaya berarti memiliki banyak harta yang dengan harta tersebut keadaan ekonomi anda menjadi kuat. Ekonomi yang kuat adalah dimana pemasukan bulanan lebih besar daripada pengeluaran bulanan anda sehingga ada sisa pendapatan tiap bulanya yang bisa disisihkan untuk ditabung. Sedangkan definisi kaya menurut penulis terkenal Robert T. Kiyosaki adalah anda dikatakan kaya bila mempunyai pasif income sebesar 3 kali dari pengeluaran anda tiap bulan. Yang dimaksud dengan pasif income di sini adalah penghasilan yang diperoleh tanpa anda bekerja, atau meluangkan waktu untuk mendapatkan penghasilan itu. Dari kedua definisi kata kaya di atas, kita jadi tau bahwa selama ini sering terjadi salah persepsi tentang arti kaya di masyarakat. Banyak orang beranggapan bahwa kaya itu adalah memperoleh penghasilan/gaji yang besar. Padahal seseorang yang berpenghasilan/bergaji tinggi belum tentu orang itu kaya. Seseorang dikatakan kaya apabila dia mampu memanage keuangannya dengan baik sehingga ada sebagian dari penghasilan yang bisa dia sisihkan. Sering kita dengar nasehat seseorang yang mengatakan bahwa jika ingin kaya, maka jadilah wiraswastawan atau pengusaha karena pengusaha identik dengan penghasilan yang besar, dan jangan jadi karyawan atau orang gajian. Nasehat tersebut seolah-olah mengatakan bahwa menjadi karyawan tidak bisa kaya. Dalam kenyataanya ternyata banyak sekali karyawan yang hidup serba berkecukupan. Dia dapat memiliki rumah, mobil, serta segala kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Mungkin dalam hati anda berpikir, “Ah tentu saja kalau dia bekerja di perusahaan besar dengan jabatan tinggi dan menerima gaji yang tinggi siapapun bisa hidup serba berkecukupan..” Jika anda punya pikiran seperti itu, bahwa meskipun jadi karyawan tetapi menerima gaji tinggi bisa membuat anda kaya, saya katakan kepada anda: belum tentu! Seperti yang telah saya jelaskan di atas bahwa menjadi kaya tidak cukup hanya dengan memperoleh pandapatan besar. Dalam kehidupan nyata sering saya jumpai seorang karyawan dengan gaji 10-15 juta tetapi dia masih merasa penghasilannya tidak cukup untuk memenuhi pengeluaran bulanannya. Kasus seperti ini benar-benar ada dan bukan hanya satu atau dua kasus saja melainkan banyak! Jadi bersyukurlah anda para karyawan atau apapun yang meski menerima penghasilan pas-pasan tetapi masih bisa menyisihkan sebagian uang anda untuk ditabung. Sedikit jauh lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Jadi sekarang kita bisa menjawab pertanyaan “Berwiraswasta atau menjadi karyawan, mana yang bisa bikin kaya?”. Jawabannya dua-duanya bisa. Anda para karyawan jangan berkecil hati dengan profesi dan penghasilan anda saat ini. Memang mungkin gaji anda tidak sebesar omzet yang diterima oleh para wiraswastawan, tapi belum tentu anda tidak lebih kaya dari mereka. Bagi kedua profesi ini (bahkan semua profesi) hal utama yang harus diperhatikan adalah money management, aturlah pengeluaran anda. Bikin prioritas kebutuhan apa saja yang wajib dipenuhi terlebih dahulu dan mana yang tidak terlalu penting. Menurut saya salah satu kunci keberhasilan dalam money management adalah bisa menahan diri, mampu berkata ‘tidak’ pada kebutuhan yang tidak penting. Jika anda mampu menerapkan dengan baik, penghasilan pas-pasan pun bisa membuat anda kaya. Tentu akan lebih dahsyat lagi jika anda memperoleh penghasilan besar dan mampu menerapkan money management yang baik. Lalu apa yang harus kita lakukan dengan uang yang kita sisihkan dari gaji dan money management yang baik itu seperti apa, akan saya jelaskan pada postingan berikutnya. Jadi kesimpulannya adalah:
Kaya bukan berarti memiliki penghasilan yang besar, tetapi kaya adalah mampu memanage penghasilan kita sehingga pengeluaran lebih kecil dari penghasilan kita.


·         Semua profesi bisa membuat kita kaya dengan satu syarat, kita bisa menerapkan money management yang baik
·         Pendapatan besar belum tentu bisa membuat kita kaya

Sumber : http://agendamerah.wordpress.com/2012/08/17/berwiraswasta/